Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh sahabat beriman apa yang ada di benak kalian jika tiba-tiba mencium bau kemenyan di suatu tempat Apakah kalian berpikir di sana ada makhluk halus atau kalian mengira di situ ada yang seseorang yang menjalankan ritual pemanggil setan
Iya sepertinya kemenyan memang selalu diidentikan dengan perkara mistis Entah dari mana awal mula anggapan ini muncul tetapi begitulah kepercayaan sebagian orang, padahal kemenya adalah salah satu jenis tumbuhan yang baik dan bermanfaat itulah alasannya Mengapa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam sampai menyukainya
Info: Mengapa kemenyan selalu dihubungkan dengan ritual pemanggil setan lalu Mengapa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menyukainya baca dan simak artikel ini hingga akhir agar tidak sesat
Menjadi salah satu jenis tumbuhan yang sering diidentikkan dengan perkara mistis kemenyan ternyata memiliki sejumlah manfaat hasil alam ini sangat laris di pasaran dunia pada masa lampau harga jualnya pun disebut pernah setara dengan harga emas lewat getahnya kemenyan dimanfaatkan dalam berbagai hal baik untuk kepentingan mistis medis maupun kosmetik seperti dupa aroma, parfum minyak aroma, terapi bahan pengawet makanan, bahan campuran kosmetik, hingga bahan obat getah
Kemenyan diklaim mengandung senyawa asam sinamat asam benzoat hingga semua resi notana senyawa tersebut memiliki fungsi obat untuk mengatasi masalah kesehatan berupa perut kembung infeksi kulit kesehatan gigi serta gangguan saluran pernafasan selain itu juga bisa meredakan batuk dan pilek menyamarkan bekas luka mengusir kuman merawat wajah hingga meredakan stress
Di sisi lain kemenyan juga bisa digunakan untuk pembuatan sabun dan keramik kemenyan atau yang sering disebut oleh Banu adalah aroma wangi yang berbentuk kristal yang digunakan dalam dupa dan parfum kristal ini diolah dan diperoleh dari pohon jenis boswelia
Dalam keluarga tumbuh-tumbuhan burse-raceae tumbuhan ini sebenarnya memiliki beberapa jenis masing-masing memiliki karakteristik dan kualitas yang berbeda di Indonesia sendiri setidaknya ada 4 jenis kemenyan yang paling dominan dan laku di pasaran ada yang disebut kemenya Dorami bulu Toba serta siap masing-masing tersebar di beberapa pulau dan wilayah paling banyak di pulau Sumatera, Jawa, serta Kalimantan
Kemudian merupakan tumbuhan asli Indonesia bahkan menjadi salah satu komoditas andalan sejak zaman Nusantara produksi kemenyan telah dilakukan sejak beratus-ratus tahun lalu di Sumatera hingga wilayah ini dikenal sebagai pusat perdagangan dan perbelanjaan kemenyan di dunia hanya masyarakat kepulauan seberang saja yang datang berbelanja tapi juga masyarakat dan para pedagang internasional
Beberapa negara dunia juga menjalin kerjasama perdagangan dengan Sumatera salah satunya China menurut sejarawan Oliver William Walters hubungan perdagangan Sumatera dan China sudah terjalin sejak abad ke-5 masehi dengan 3 komoditas ekspor yang menjadi bentuk kerjasama mereka yaitu kamper kemenyan dan getah pohon cemara
Namun Jauh sebelum wilayah wilayah nusantara perdagangan kemenyan sudah berlangsung sejak 5000 tahun silam di Semenanjung Arab dan Afrika Utara ini menunjukkan jika pemanfaatan kemenyan sudah sangat lama meski begitu semakin ke sini kemenyan sepertinya malah mengalami pergeseran fungsi yang disesalkan karena kemenyan malah dijadikan sebagai media pemanggil setan dan jin
Dari mana dan melalui siapa cerita mengenai kemenyan pertama kali dikaitkan dengan hal-hal mistis entah siapa juga orang pertama yang menjadikan kemenyan sebagai media ritual pemanggil setan atau jin padahal awal pemanfaatannya fungsi kemenyan hanya sebagai dupa serta wangi-wangi ketika dunia memasuki abad ke-14 baru fungsi kemenyen mulai digunakan sebagai bahan obat seiring berkembangnya ilmu pengetahuan di bidang Farmasi
Setelah masa itu fungsi kemenyehan pun Kian berkembang bukan lagi untuk pewangian serta bahan obat saja akan tetapi digunakan juga untuk kegiatan-kegiatan keagamaan serta kebudayaan praktik ini juga diduga pertama kali dilakukan oleh orang-orang Sumatera Kemudian menyebar hingga ke tanah Jawa serta wilayah-wilayah lain di nusantara
Dalam bukunya yang berjudul sejarah Sumatera William Mars dan menuliskan bahwa pada abad ke-18 kemudian telah digunakan dalam ritual pengambilan sumpah orang-orang Sumatera, sementara dalam kisah leluhur orang Jawa kemudian dijadikan bahan pelengkap dalam ritual perkawinan kelahiran hingga acara selamatan sedangkan saat ini perkembangan fungsi kemenyan justru menjadi bias dan mengada-ngada dengan kata lain fungsi tersebut mengalami pergeseran
Dulunya hanya digunakan untuk mengharumkan ruangan serta Menanggal serangga atau bau-bauan yang tak sedap kini boleh dijadikan aksesoris tambahan dalam praktek dunia hitam imbasnya persepsi masyarakat pun jadi ikut berubah seolah-olah di mana ada bau kemenyan di situ terdapat makhluk tak kasat mata yang sedang bersemayam, tentu jadi masalah karena apa yang dipersepsikan itu pada akhirnya menjadi semacam kesadaran yang membatin kesadaran inilah yang terus reproduksi hingga membentuk sebuah kepercayaan lalu menjadi sebuah cerita yang dikonsumsi secara turun-temurun
Dampaknya cerita itu sampai melahirkan rasa takut berlebihan hingga hadirnya sikap anti terhadap kemenyan di sisi lain kehadiran industri per fileman karena mereka mengusung tayangan atau cerita horor yang menghubungkan kemenyan dengan hal-hal mistis
Hal ini jelas sangat disesalkan melihat film merupakan salah satu media hiburan yang banyak digandrungi oleh masyarakat secara luas makanya itu film juga adalah bagian dari media informasi serta pempelajaran sehingga sedikit banyaknya akan mempengaruhi cara pandang masyarakat terhadap kemenyan
Tapi mau gimana lagi jika saat ini masyarakat sudah terlanjur terjebak pada persepsi demikian benar atau tidaknya persepsi itu sikap orang-orang pun seakan menjadi sulit untuk dirubah tapi setidaknya di sini akan kita tunjukkan bahwa apa yang selama ini dipersepsikan Itu adalah sebuah kekeliruan
Karena kemenyan sama sekali tak ada pengaruhnya dengan kehadiran jin atau setan hanya saja ada sebagian orang yang telah menyalahgunakannya sebab Andai kata kemenyan itu syarat akan sesuatu yang tak baik, tidak mungkin Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam sampai menggunakannya semasa hidupnya
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memang dikenal sebagai sosok yang sangat suka dengan wewangi baik yang digunakan untuk pakaian maupun yang dipakai untuk mengharumkan ruangan seperti minyak wangi bunga-bungaan ataupun pembakaran dupa hal ini bahkan diwariskan kepada para sahabat dan tabib lalu menjadi kebiasaan sebagian besar umat muslim di tanah Arab saat ini
Itulah mengapa di sekitar Masjidil Haram dan Nabawi sangat banyak pedagang yang menjual lebihnya wangi dupa-dupaan serta jenis wewangian lainnya mengharumkan sebuah ruangan atau hal-hal tertentu dengan membakar dupa kayu gaharu hingga kenyang sejatinya adalah sesuatu yang baik apalagi tujuannya untuk mencari ketenangan suasana maka benda-benda ini sangatlah cocok untuk dimanfaatkan karena wangian semacam ini sering digunakan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
Sebagaimana dalam sebuah riwayat disebutkan apabila Ibnu Umar beristighmar maka beliau beristijumar dengan uluwah kayuhan yang dibakar yang tidak ada campurannya dan dengan kapur barus yang dicampur dengan ulwah kemudian Beliau berkata seperti inilah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam beristighfar Haji riwayat Muslim
Selain itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam juga sangat menganjurkan untuk mengukup atau mewangi-wangikan masjid ukuplah masjid-masjid itu pada hari perhimpunan kamu dan jadikanlah pada pintu-pintunya itu alat-alat bersuci kalian hadis riwayat Thabrani
Masjid bahkan pada mayat pun Rasulullah memerintahkan untuk diukup disebutkan bahwa sahabat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam berwasiat agar kain kafannya di ukup saat meninggal dunia dari asma binti Abu Bakar bahwa dia berkata kepada keluarganya berilah uap kayu gaharu pakaianku jika aku meninggal kabulkanlah pada tubuhku janganlah kalian terbaikkan hanya kepada kawanku dan janganlah mengiringiku dengan membawa api hadits riwayat Ibnu Hibban
Dari beberapa riwayat di atas jelas menunjukkan bahwa penggunaan kemenyan dan wewangian sejenisnya juga terjadi dalam kehidupan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam itu berarti mengidentikan kemenyan dengan sesuatu yang buruk seperti hal-hal mistis mesti ditinjau ulang sahabat beriman
Apakah ada diantara kalian yang selama ini tidak mengira kalau kemenyan ternyata merupakan sesuatu yang disukai Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala senantiasa membimbing kita dengan ilmunya allahualam Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
