Hello sobat icloudZer kali ini admin bakalan menceritakan mengenai sejarah awal mula nama dari pulau kundur atau dalam bahasa Inggris nya kundur island ini, sebelumnya juga admin pernah membahas mengenai wisata pantai yang ada di tanjung batu kamu visa membacanya disini
Info: Oke jika kamu sudah penasaran dengan pembahasan kita kali ini yuk langsung aja kita bahas bersama sama
Biografi Singkat
Sebelum kita benar benar membahas mengenai sejarah awal mula nama dari pulau kundur atau mengetahui asal usul nama dari pulau kundur ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu pulau kundur
Pulau Kundur terletak diwilayah provinsi kepulauan riau, pulau kundur juga termasuk kedalam wilayah kabupaten Karimun saat ini, pulau Kundur merupakan perwakilan penyebutan untuk seluruh daerah dipulau kundur selain dari penyebutan Tanjung batu, karena kedua nama tersebut yakni pulau kundur dan tanjung batu sering dipakai untuk menjadi identitas bagi pulau kundur tersebut
Karena di pulau kundur sendiri terdapat daerah yang bernama desa Kundur, dan hal tersebut membuat sedikit orang merasa kebingungan! mengapa? Karena nama pulau kundur tersebut apakah berasal dari tempat ataupun daerah di pulau kundur itu sendiri, ya entahlah yang jelas admin bakalan menceritakan sedikit mengenai asal mula nama pulau kundur yang telah admin peroleh dari beberapa referensi agar menjadi pengetahuan bagi kita semuanya
Makna pulau
Makna pulau berarti suatu wilayah yang berada didalam sebuah kawasan, makna pulau disini digunakan sebagai perwakilan dari seluruh desa dan kecamatan yang ada dipulau kundur tanpa terkecuali, bukan dalam penyebutan bagi suatu desa, namun ia sebagai identitas bagi suatu kawasan didalam penyebutannya
Banyak Versi
Asal mula nama pulau kundur terdapat beberapa versi lebih tepatnya tiga versi menurut pendapat dari orang pulau kundur itu sendiri, atau bisa disebut sebagai sesepuh, nah admin bakalan menjabarkan mengenai ketiga versi tersebut, harap bagi kamu untuk membacanya hingga selesai ok
Versi Pertama
Versi pertama, ada sebagian masyarakat yang mengatakan bahwa nama Kundur berasal dari nama sebuah pulau atau desa kecil yang terletak di sebelah barat dan berdekatan dengan pulau atau desa lain yang disebut Pulau atau desa Timun, kedua pulau ini juga mempunyai legenda tersendiri
Diceritakan, bahwa pada masa beberapa abad yang lalu hidup seorang petani yang sangat berhasil dalam bercocok tanam, suatu hari sekembali dari kebun ia memikul hasil tanamannya berupa buah kundur dan buah timun, di perjalanan, pikulannya patah sehingga bawaannya yang berupa buah kundur dan timun pun jatuh berserakan, karena kesal, buah kundur dan timun itu dilemparnya ke laut, dari kedua jenis buah ini lalu muncullah Pulau Kundur dan Pulau Timun
Dalam wilayah Kecamatan Kundur juga terdapat satu desa yang namanya Desa Kundur, wiilayahnya memanjang hingga ke ujung barat, yang sekarang dikenal sebagai basis penambangan timah yaitu Perayun, sebagian masyarakat mempercayai dari Pulau Kundur kecil-inilah asal nama Pulau Kundur besar yang ada sekarang
Versi Kedua
Versi selanjutnya, ada juga sebagian masyarakat yang mempercayai bahwa pulau tersebut disebut Kundur karena hampir seluruh wilayah pulau tersebut ditanami buah kundur. Ditanamnya buah kundur dalam jumlah yang besar, kemungkinan karena buah tersebut akan diperdagangkan secara luas, selain itu! buah kundur juga enak rasanya bila dimakan atau dijadikan sayur. Oleh karena itu, sangat dapat dimengerti bila penanaman buah kundur diusahakan secara besar-besaran hingga hampir menghabiskan suatu pulau, menurut cerita, dari sinilah asal mula nama Kundur tersebut
Versi Ketiga
Kemudian pada versi yang selanjutnya ini, ada juga sebagian yang mempercayai bahwa nama Kundur berasal dari bentuk pulau yang menyerupai buah kundur, hal ini dipercaya setelah seseorang yang bekerja sebagai nelayan mengelillingi pulau tersebut
Terlepas dari benar atau salah, yang jelas cerita rakyat yang berkembang di tengah masyarakat ini sampai saat ini masih dipercaya sebagai asal-usul nama Kecamatan Kundur, hanya saja! cerita rakyat tersebut belum begitu lengkap karena tidak ada cerita yang detail mencakup kapan waktunya, pada masa apa, siapa yang berkuasa saat itu, namun demikian, cerita ini dapat memperkaya khasanah cerita rakyat Melayu