Gambar diatas adalah gambar dari Yala Central Mosque Atau masjid Central Yala
Baiklah teman teman kali ini saya akan mengajak Anda untuk berjalan jalan tetapi bukan jalan jalan pada umumnya, yaitu jalan jalan melalui alam rasa kita! Hehehe ada ada aja alam rasa? Soalnya pada kondisini pandemi sekarang ini Jalan jalan keluar kota apalagi keluar negara sangat dibatasi? Untuk kita jalan jalannya melalui Tulisan yang saya buat ini ya
Kali ini saya ingin berbagi informasi mengenai sebuah kota atau provinsi dengan mayoritas penduduk mudlim di bagian Selatan negara Thailand yaitu Yala
Pendahuluan
Mungkin diantara kita kurang menyadari bahkan belum tahu bahwa di Thailand ada loh umat muslim yang kita sendiri tidak tahu bagaimana kehidupan orang orang disana
Nah dikarnakan wilayah mereka berdekatan dengan negara Malaysia, mungkin cuma dibatasi oleh hutan ataupun seberang kolam, seperti yang bisa dilihat dari peta, yaitu perbatasan antara Indonesia dan malaysia
Terlihat menyatu kan pulau nya, kalau dipikir pikir kedua negara tersebut dibatasi oleh apa ya, saya rasa diperbatasan Sanan hanya melangkahkan kaki saja udah pindah negara hehehe
Apa itu Yala?
Yala merukan sebuah provinsi dari negara Thailand bagian selatan dengan mayoritas penduduk beragama Islam, seperti yang saya ketahui Bahwa umat islam tidak hanya berada pada kota atau provinsi yala saja tetapi, di Negara Thailand bagian selatan umat muslim tersebar diantara empat provinsi yaitu Songkhla, Pattani, dan Narathiwat termasuk provinsi Yala
Masyarakat Melayu setempat memanggil wilayah mereka, Jolor, dan mereka termasuk kedalam bangsa Melayu
Sejarah Kota Yala
Pada mulanya, Yala, bersama dengan Narathiwat adalah sebagian dari kesultanan Melayu Pattani yang berada di bawah pengaruh kerajaan Siam Sukhothai dan Ayutthaya. Setelah Ayutthaya jatuh pada tahun 1767 Pattani menjadi merdeka tetapi kembali kepada Siam sewaktu pemerintahan Raja Rama I. Pada 1909, Siam menaklukkan Pattani akibat perjanjian mereka dengan Kekaisaran Britania. Narathiwat dan Yala diatur secara terpisah. Di Yala terdapat sebuah gerakan separatis Pattani yang kembali aktif pada 2004 setelah lama berdiam diri.
Konflik dan kerusuhan
Sejak awal tahun 2004, beberapa insiden kerusuhan dan kericuhan telah melandai selatan Thailand, terutama sekali di Provinsi Yala, Narathiwat, dan Pattani. Kawasan-kawasan ini didiami oleh mayoritas penduduk Melayu Islam dan aktivis gerakan separatis telah aktif sejak tahun 1980-an. Penduduk-penduduk di sini tidak merasa senang dengan reaksi keras pemerintah pusat terhadap aktivitas gerakan separatis tersebut. Kebanyakan dari mereka juga tidak puas hati dengan beberapa polisi pemerintah pusat yang memperlakukan mereka berbeda dari etnis Thai.
Pada 26 Oktober 2004, 78 orang telah meninggal dunia akibat sesak napas setelah semuanya dimasukkan di dalam truk polisi akibat ditangkap di atas tuduhan kerusuhan di daerah tersebut dan sekelilingnya.
Pada 7 November 2004, Menteri Pertahanan Thailand telah megatakan bahawa lebih kurang 700 orang telah cedera atau tewas akibat kekacauan yang terjadi di selatan Thailand sejak Januari.
Mohon maaf jika terdapat informasi yang salah pada postingan saya kali ini dikarnakan keterbatasan informasi yang kami dapatkan