For world peace, liberate Al-Aqsa, eliminate Israel and anyone who is with Israel, they are the real terrorists
Bacakan

Menyembah manusia selain tuhan merupakan kesesatan paling nyata

Hello sobat ICloudzer kali ini admin bakalan menjabarkan mengenai menyembah manusia Selain Tuhan merupakan Kesesatan paling nyata

Info: Jika kamu sudah pemasaran dengan pembahasan kita kali ini yuk langsung aja kita bahas bersama sama

Menyembah kepada manusia

Ketika berbicara mengenai kepercayaan, ada banyak pandangan yang berbeda-beda. Namun, ada satu kesesatan yang paling nyata dan sering terjadi di masyarakat, yaitu menyembah manusia selain Tuhan. Meskipun sudah dinyatakan dalam ajaran agama bahwa hanya Allah yang layak untuk disembah, nyatanya masih banyak orang yang mengabaikan hal tersebut.

Tidak hanya itu, bahkan beberapa di antara mereka menganggap manusia tertentu sebagai dewa atau memiliki kekuatan yang sama dengan Tuhan. Ditambah dengan adanya influencer atau tokoh publik yang disetarakan dengan Tuhan, semakin banyak orang yang terjebak dalam kesesatan ini. Dalam artikel ini, kami akan membahas lebih dalam mengenai kesesatan ini dan bagaimana kita bisa menghindarinya.

Mengapa menyembah manusia selain Tuhan adalah kesesatan

Dalam agama-agama monoteistik seperti Islam, Kristen, dan Yahudi, menjadikan Tuhan sebagai satu-satunya objek penyembahan adalah ajaran yang mendasar. Namun, di tengah-tengah masyarakat modern, terdapat fenomena yang mengkhawatirkan yaitu adanya kecenderungan untuk menyembah manusia selain Tuhan.

Mengapa menyembah manusia selain Tuhan adalah kesesatan? Pertama-tama, kita perlu memahami bahwa Tuhan adalah pencipta alam semesta dan segala isinya. Dia adalah kekuatan yang tak terbatas dan memiliki otoritas tertinggi atas kehidupan dan kematian kita. Menyembah manusia, meskipun manusia tersebut dianggap sebagai guru spiritual atau pemimpin agama, adalah mengabaikan kedudukan Tuhan yang Maha Kuasa.

Selain itu, manusia adalah makhluk yang lemah dan rentan. Mereka bersifat terbatas dalam pengetahuan, kekuatan, dan pengaruh mereka. Mereka tidak mampu memberikan kehidupan atau memenuhi segala kebutuhan kita sepenuhnya. Mencurahkan rasa takjub dan pengabdian kepada manusia adalah menempatkan mereka di tempat yang seharusnya hanya dimiliki oleh Tuhan.

Selain itu, menyembah manusia juga dapat membawa dampak negatif pada perkembangan spiritual dan moral kita. Dengan menempatkan manusia di atas segalanya, kita mungkin cenderung mengabaikan nilai-nilai yang seharusnya menjadi pedoman hidup kita. Kita dapat terjebak dalam kesesatan dan kebingungan, mengikuti ajaran manusia yang mungkin bertentangan dengan ajaran Tuhan.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami dan mengingatkan diri sendiri tentang pentingnya menyembah hanya Tuhan. Dalam perjalanan spiritual kita, kita harus tetap berpegang pada prinsip-prinsip agama kita dan menjauhi segala bentuk penyimpangan yang dapat membawa kita kepada kesesatan. Semoga artikel ini dapat menjadi pengingat dan pencerahan bagi kita semua.

Menyembah manusia dalam sejarah dan budaya

Menyembah manusia bukanlah sesuatu yang baru dalam sejarah dan budaya. Bahkan, kita dapat menemukan banyak contoh di berbagai kebudayaan dan agama di dunia.

Salah satu contoh yang terkenal adalah dalam mitologi Yunani Kuno, di mana para dewa dan dewi dipuja dan dianggap sebagai entitas yang memiliki kekuatan dan pengaruh terhadap kehidupan manusia. Orang Yunani Kuno akan membangun kuil-kuil dan melakukan upacara untuk menghormati dan memuja dewa-dewa tersebut.

Selain itu, dalam beberapa agama dan aliran kepercayaan, terdapat tokoh-tokoh spiritual atau pemimpin agama yang dianggap memiliki status yang tinggi dan dihormati seperti dewa atau guru suci. Misalnya, dalam Hinduisme, ada dewa-dewa dan dewi-dewi yang dipuja, tetapi juga ada guru-guru spiritual yang dianggap sebagai manifestasi Tuhan yang hidup.

Tidak hanya dalam agama-agama kuno atau timur, dalam sejarah juga terdapat contoh-contoh di mana manusia dianggap sebagai pahlawan, raja yang disembah, atau bahkan sebagai inkarnasi Tuhan. Contohnya adalah dalam kekaisaran Romawi, di mana Kaisar dianggap sebagai dewa dan diberi penghormatan yang tinggi oleh rakyatnya.

Namun, meskipun penyembahan manusia mungkin ada dalam sejarah dan budaya, ini adalah kesesatan yang paling nyata. Kita sebagai manusia harus menyadari bahwa hanya Tuhan yang layak untuk disembah. Manusia hanyalah ciptaan-Nya dan tidak memiliki kekuatan atau otoritas yang sebanding dengan-Nya. Menyembah manusia adalah bentuk penyimpangan dan dapat membawa kita pada jalan kesesatan.

Mengapa manusia tidak layak disembah

Mengapa manusia tidak layak disembah? Pertanyaan ini mungkin terdengar sederhana, namun memiliki jawaban yang sangat penting dan bermakna. Manusia, pada dasarnya, adalah makhluk yang terbatas dan tidak sempurna. Kita semua memiliki kelemahan, kesalahan, dan keterbatasan dalam berbagai aspek kehidupan kita.

Pertama-tama, manusia tidak memiliki pengetahuan yang mutlak. Kita mungkin memiliki pengetahuan dan keahlian dalam bidang tertentu, tetapi pada akhirnya, kita semua memiliki keterbatasan dalam hal pengetahuan. Hanya Tuhan yang memiliki pengetahuan yang tidak terbatas dan sempurna.

Selain itu, manusia juga memiliki kelemahan emosional dan moral. Kita sering kali tergoda oleh nafsu dan emosi negatif seperti keserakahan, kesombongan, dan amarah. Kita bisa membuat kesalahan dan melakukan tindakan yang tidak bermoral. Jika kita menyembah manusia, kita mungkin akan terjebak dalam kesalahan dan kelemahan mereka.

Selain itu, manusia juga tidak memiliki kekuatan atau kontrol penuh atas dunia ini. Kita terbatas dalam kemampuan kita untuk mengendalikan nasib dan masa depan kita. Hanya Tuhan yang memiliki kekuasaan mutlak atas segala sesuatu yang ada.

Terakhir, manusia adalah makhluk yang fana dan sementara. Kita semua akan mengalami kematian suatu hari nanti. Jika kita menyembah manusia, kita hanya akan mendapatkan kekecewaan dan kekosongan. Hanya Tuhan yang abadi dan memberikan makna sejati dalam hidup kita.

Dalam kesimpulannya, menyembah manusia selain Tuhan adalah kesesatan paling nyata. Manusia tidak layak disembah karena keterbatasan pengetahuan, kelemahan emosional dan moral, keterbatasan kekuatan, dan sifat fana. Hanya Tuhan yang pantas dan layak disembah karena keagungan, kebijaksanaan, dan kekuasaan-Nya yang mutlak.

Konsekuensi dari menyembah manusia

Konsekuensi dari menyembah manusia adalah kesesatan yang paling nyata. Ketika seseorang menganggap manusia sebagai objek pemujaan dan menyembahnya dengan sepenuh hati, ia melanggar prinsip dasar dalam kepercayaan agama yang mengajarkan untuk menyembah hanya Tuhan semata.

Mengapa menyembah manusia dapat menyebabkan kesesatan? Hal ini karena manusia adalah makhluk yang terbatas dan tidak sempurna. Meskipun seseorang mungkin memiliki kualitas luar biasa atau memiliki pengaruh yang besar, mereka tetaplah manusia dengan kelemahan dan kesalahan.

Selain itu, menyembah manusia juga dapat mengarah pada pemecahan kesetiaan terhadap Tuhan. Ketika seseorang lebih fokus pada pemujaan terhadap manusia daripada pada Tuhan, mereka menjadikan manusia sebagai dewa dalam hidup mereka. Ini melanggar perintah Tuhan yang tegas untuk tidak menyembah dewa-dewa lain selain Dia.

Konsekuensi dari menyembah manusia juga dapat meliputi penyalahgunaan kekuasaan dan manipulasi. Ketika seseorang dianggap sebagai objek pemujaan, mereka sering kali memiliki kekuasaan yang besar atas pengikut mereka. Hal ini dapat memicu keserakahan, kesombongan, dan penyalahgunaan kekuasaan yang merugikan orang lain.

Dalam kesimpulannya, menyembah manusia selain Tuhan adalah kesesatan yang sangat nyata. Hal ini melanggar prinsip dasar dalam agama dan dapat mengarah pada konsekuensi yang merugikan. Penting untuk selalu mengingat bahwa hanya Tuhan yang layak dan pantas untuk disembah dengan sepenuh hati, sementara manusia harus dihormati sebagai sesama makhluk dan bukan sebagai objek pemujaan.

Tanda-tanda penyembahan manusia yang paling jelas

Dalam dunia yang kompleks ini, terkadang manusia cenderung mencari sesuatu yang lebih besar dari diri mereka sendiri untuk disembah. Sayangnya, beberapa orang justru terjebak dalam kesesatan penyembahan sesama manusia. Tanda-tanda penyembahan manusia yang paling jelas dapat dikenali sebagai berikut:

  1. Pengkultusan pribadi: Ketika seseorang memuja dan mengagumi seseorang secara berlebihan, melebihi batas rasionalitas, mereka telah terperangkap dalam penyembahan manusia. Hal ini sering terjadi pada tokoh-tokoh publik, selebriti, atau pemimpin yang diberikan kekuasaan yang besar. Orang-orang yang terlibat dalam pengkultusan pribadi seringkali tidak berpikir rasional dan mempercayai segala hal yang dikatakan oleh tokoh tersebut, tanpa kritis atau mempertanyakan.
  2. Loyalitas buta: Salah satu tanda paling jelas dari penyembahan manusia adalah adanya loyalitas buta terhadap individu tersebut. Orang-orang yang terlibat dalam penyembahan manusia akan tetap setia dan mendukung segala tindakan dan keputusan yang diambil oleh tokoh yang mereka sembah, tanpa mempertimbangkan akibat atau dampak yang sebenarnya.
  3. Manipulasi dan pengendalian: Penyembahan manusia sering kali diwarnai dengan adanya manipulasi dan pengendalian dari tokoh yang dipuja. Mereka menggunakan kekuasaan dan pengaruh mereka untuk memanipulasi pikiran dan tindakan para pengikutnya. Tokoh ini mungkin menggunakan retorika yang menarik, mengancam, atau memberikan janji palsu untuk mempertahankan kekuasaan mereka dan memperpanjang kontrol atas pengikut-pengikut mereka.
  4. Kurangnya kritik dan pertanyaan: Salah satu tanda yang paling mencolok dari penyembahan manusia adalah kurangnya kritik dan pertanyaan yang diajukan oleh para pengikut terhadap tokoh yang mereka sembah. Mereka menerima segala sesuatu yang dikatakan dan dilakukan oleh tokoh tersebut tanpa mempertanyakan kebenaran atau keadilan dari tindakan tersebut. Hal ini mencerminkan kurangnya pikiran kritis dan ketidakseimbangan kekuasaan antara tokoh dan pengikutnya.
  5. Pengorbanan yang berlebihan: Penyembahan manusia seringkali melibatkan pengorbanan yang berlebihan dari para pengikutnya. Mereka mungkin mengorbankan waktu, energi, uang, dan bahkan hubungan pribadi mereka untuk memenuhi keinginan dan permintaan dari tokoh yang mereka sembah. Pengorbanan ini sering kali tidak sebanding dengan manfaat yang diterima oleh para pengikut, namun mereka tetap melakukannya karena terjebak dalam pengaruh dan manipulasi

Mengapa mengenal Tuhan penting dalam mencari makna hidup

Mengenal Tuhan merupakan hal yang sangat penting dalam mencari makna hidup yang sejati. Dalam kehidupan ini, seringkali kita berusaha mencari kebahagiaan dan tujuan hidup yang jelas. Namun, tanpa mengenal Tuhan, kita dapat tersesat dalam pencarian ini.

Mengapa mengenal Tuhan begitu penting? Pertama-tama, Tuhan adalah pencipta dan pemegang kendali segala sesuatu di dunia ini. Dia memiliki kebijaksanaan yang tak terhingga dan pengetahuan yang sempurna. Dengan mengenal Tuhan, kita dapat menemukan arah yang benar dan memahami tujuan hidup kita yang sebenarnya.

Kedua, mengenal Tuhan memberi kita dasar moral yang kuat. Tuhan adalah sumber kebenaran dan keadilan. Ketika kita mengenal-Nya, kita belajar untuk hidup dalam integritas dan kebaikan. Kita memahami pentingnya menghormati dan mencintai sesama manusia.

Selain itu, mengenal Tuhan juga membawa kedamaian dan penghiburan dalam hidup kita. Ketika kita menghadapi kesulitan atau penderitaan, iman dan keyakinan pada Tuhan memberi kita kekuatan dan harapan. Kita tahu bahwa Tuhan selalu bersama kita dan mengasihi kita.

Dalam mencari makna hidup yang sejati, mengenal Tuhan adalah langkah yang tak bisa dilewatkan. Hanya dengan mengarahkan hati dan pikiran kita kepada-Nya, kita dapat menemukan kebahagiaan yang abadi dan menjauhi kesesatan yang mengelilingi kita.

Ketika manusia menjadi tuhan dalam kehidupan modern

Ketika kita membicarakan tentang kesesatan paling nyata dalam kehidupan modern, salah satu hal yang tidak bisa diabaikan adalah fenomena menyembah manusia selain Tuhan. Dalam era yang semakin maju ini, manusia sering kali terjebak dalam kecenderungan untuk mengangkat diri mereka sendiri sebagai pusat kehidupan mereka.

Begitu banyak orang yang terperangkap dalam keinginan untuk dihormati, diidolakan, dan dianggap sebagai sosok yang tidak bisa salah. Mereka mencari pengakuan dan pujian dari orang lain, dengan harapan bahwa hal itu akan mengisi kekosongan dalam diri mereka. Namun, pada kenyataannya, kesadaran diri yang sejati dan kebahagiaan yang abadi tidak bisa dicapai melalui cara ini.

Keadaan ini semakin diperparah dengan kemajuan teknologi dan media sosial, yang memberikan platform yang luas bagi individu untuk membangun citra diri yang sempurna dan mengumpulkan pengikut. Banyak orang terjebak dalam perangkap ini, menghabiskan waktu dan energi untuk menciptakan dan mempertahankan citra yang sempurna di dunia maya, hanya untuk mendapatkan validasi dari orang lain.

Namun, menyembah manusia selain Tuhan adalah kesesatan yang paling nyata. Hal ini tidak hanya melupakan sumber kehidupan dan pencipta kita, tetapi juga mengabaikan nilai-nilai spiritual yang sejati. Dalam kehidupan modern yang serba sibuk dan materi, kita sering lupa bahwa kita adalah makhluk yang lemah dan rentan, yang membutuhkan bimbingan dan kasih sayang dari Tuhan.

Ketika kita mulai menyembah manusia dan mencari kepuasan materi semata, kita akan terjebak dalam siklus kehampaan dan kekecewaan. Kita akan terus mencari pengakuan dari orang lain, lebih banyak harta, dan pencapaian yang lebih tinggi, tetapi tidak pernah merasa puas.

Untuk melawan kesesatan ini, kita perlu mengingat bahwa hanya Tuhan yang layak disembah dan dijadikan pusat kehidupan kita. Dengan mengembangkan hubungan yang kuat dengan-Nya, kita akan menemukan kedamaian dan kebahagiaan yang sejati. Kita akan mengerti bahwa pengakuan dan pujian manusia hanyalah sesaat, tetapi kasih sayang dan pengampunan Tuhan adalah abadi.

Jadi, mari kita berhenti menyembah manusia dan mengalihkan perhatian kita kepada Tuhan. Mari kita cari kebenaran dan kebahagiaan yang sejati dalam hidup ini, dan jangan terjebak dalam kesesatan paling nyata yang ada di dunia modern ini.

Mengapa manusia cenderung menyembah manusia lain

Manusia memiliki kecenderungan alami untuk menyembah sesuatu yang lebih besar dari dirinya sendiri. Ini bisa terjadi karena manusia merasa butuh kepastian dan perlindungan dalam hidupnya. Ketika tidak memiliki keyakinan atau iman yang kuat pada Tuhan, manusia seringkali mencari pengganti dengan menyembah manusia lain.

Ada beberapa alasan mengapa manusia cenderung menyembah manusia lain. Pertama, manusia sering kali tergoda oleh kekuatan dan keunggulan yang dimiliki oleh manusia lain. Ketika seseorang memiliki kekuasaan, kekayaan, atau kepopuleran yang luar biasa, manusia cenderung mengagumi dan menganggapnya sebagai sesuatu yang lebih dari manusia biasa. Mereka terpesona oleh kehebatan dan prestasi manusia tersebut sehingga memilih untuk menyembahnya.

Kedua, manusia sering kali mencari sosok yang bisa mereka ikuti dan patuhi. Kehidupan manusia bisa menjadi rumit dan penuh dengan ketidakpastian. Dalam keadaan seperti itu, mereka mencari seseorang yang bisa memberikan arahan dan petunjuk dalam hidup mereka. Manusia sering kali mencari pemimpin yang karismatik dan kuat untuk dijadikan panutan dan sumber inspirasi.

Selain itu, adanya rasa ketergantungan dan kebutuhan akan belas kasihan juga membuat manusia cenderung menyembah manusia lain. Ketika seseorang merasa terjebak dalam situasi sulit atau menderita, mereka mencari seseorang yang bisa memberikan pertolongan dan bantuan.

Manusia cenderung mencari sosok yang dianggap memiliki kekuatan untuk membantu dan melindungi mereka. Namun, kecenderungan ini merupakan kesesatan yang paling nyata. Manusia seharusnya menyadari bahwa hanya Tuhan yang layak disembah dan dipercaya sepenuhnya. Manusia adalah makhluk yang lemah dan tidak sempurna, dan tidak ada manusia lain yang pantas untuk dianggap sebagai objek penyembahan. Hanya Tuhan yang memiliki kekuasaan, kasih sayang, dan kebijaksanaan yang tak terbatas.

Dalam menghadapi godaan untuk menyembah manusia lain, manusia perlu kembali kepada ajaran agama dan keyakinan yang kuat. Mereka perlu mengingat bahwa hanya Tuhan yang sejati dan patut untuk disembah. Dengan mengarahkan penghormatan dan kepercayaan mereka kepada Tuhan, manusia dapat menghindari kesesatan menyembah manusia lain dan menjalani hidup yang lebih benar dan bermakna.

Mencari kebenaran dan petunjuk dari Tuhan

Dalam perjalanan spiritual kita, penting untuk selalu mencari kebenaran dan petunjuk dari Tuhan. Dalam dunia ini, banyak sekali godaan dan penyesatan yang dapat mengalihkan kita dari jalan yang benar. Oleh karena itu, kita perlu bersikap waspada dan memastikan bahwa kita selalu bergantung kepada Tuhan dalam segala hal.

Mencari kebenaran dan petunjuk dari Tuhan memerlukan komitmen dan upaya yang sungguh-sungguh. Pertama-tama, penting untuk terus membaca, mempelajari, dan merenungkan Firman Tuhan yang terdapat dalam Alkitab. Alkitab adalah sumber kebenaran yang paling utama dan merupakan panduan yang sempurna untuk hidup kita.

Selain itu, doa juga merupakan sarana penting dalam mencari kebenaran dan petunjuk dari Tuhan. Dalam doa, kita dapat mengungkapkan keraguan, kebingungan, dan kebutuhan kita kepada-Nya. Tuhan adalah sumber segala hikmat dan Dia berjanji akan memberikan kepada kita jika kita meminta dengan iman yang tulus.

Tidak hanya itu, penting juga untuk mencari nasihat dan belajar dari orang-orang yang memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang iman kita. Pendeta, gembala jemaat, atau mentor rohani dapat membantu dalam memberikan panduan yang berharga dan memberikan perspektif yang lebih luas dalam perjalanan kita.

Dalam mencari kebenaran dan petunjuk dari Tuhan, kita juga harus selalu membuka hati dan pikiran kita untuk menerima apa yang Tuhan ingin sampaikan kepada kita. Terkadang, Tuhan dapat berbicara melalui firasat, intuisi, atau melalui orang lain. Oleh karena itu, kita harus selalu siap dan peka terhadap tanda-tanda yang Tuhan berikan kepada kita.

Mencari kebenaran dan petunjuk dari Tuhan bukanlah perjalanan yang mudah, tetapi dengan ketekunan dan ketaatan kepada-Nya, kita akan menemukan jalan yang benar dan hidup yang penuh makna. Tuhan adalah sumber kehidupan dan kebijaksanaan yang sejati, dan hanya dengan mengandalkan-Nya kita dapat menghindari kesesatan dan menemukan tujuan sejati dalam hidup ini.

Mengapa hanya Tuhan yang layak disembah

Setelah menjelajahi dan membahas berbagai aspek dari penyembahan manusia selain Tuhan, kita sampai pada kesimpulan yang tegas dan jelas: hanya Tuhan yang layak disembah. Dalam perjalanan kita melalui tulisan ini, kita telah melihat bagaimana manusia cenderung mencari makna dan tujuan hidupnya.

Terkadang, dalam kebutuhan mereka untuk mengisi kekosongan ini, mereka tergoda untuk menyembah sesuatu atau seseorang yang dianggap lebih besar atau lebih kuat daripada diri mereka sendiri.

Namun, kita juga melihat bagaimana penyembahan manusia selain Tuhan merupakan kesesatan paling nyata. Manusia adalah makhluk yang terbatas dan tidak sempurna. Mereka dapat membuat kesalahan, bersalah, dan terkadang bertindak secara egois. Tidak ada manusia yang pantas untuk diberikan status sebagai obyek penyembahan, karena hanya Tuhan yang memiliki sifat-sifat yang sempurna.

Tuhan adalah pencipta alam semesta dan segala sesuatu di dalamnya. Dia adalah sumber kehidupan, kebijaksanaan, dan kasih yang tidak terbatas. Penyembahan yang layak hanya boleh ditujukan kepada-Nya, karena hanya Dia yang memiliki kuasa untuk memberikan kehidupan, memberikan petunjuk, dan memberikan kasih tanpa batas kepada umat-Nya.

Mengapa hanya Tuhan yang layak disembah? Karena Dia adalah satu-satunya yang benar-benar layak menerima penghormatan dan pengabdian penuh dari makhluk-Nya. Penyembahan yang sungguh-sungguh hanya bisa ditujukan kepada Yang Maha Kuasa, Yang Mahatinggi, dan Yang Maha Sempurna.

Dalam kesimpulan ini, marilah kita merenungkan kembali mengenai pentingnya mengarahkan penyembahan kita hanya kepada Tuhan. Mari kita menjauhkan diri dari kesesatan penyembahan manusia dan mengalihkan fokus kita kepada pencipta kita yang layak untuk disembah. Dengan mengarahkan hati dan pikiran kita kepada Tuhan, kita akan menemukan makna sejati dalam hidup kita dan memperoleh hubungan yang mendalam dengan Sang Pencipta.

Kami harap Anda menemukan postingan blog tentang bahaya mengidolakan manusia dan bukannya Tuhan yang menggugah pikiran. Di dunia di mana pemujaan terhadap selebriti dan tokoh masyarakat sudah menjadi hal yang biasa, penting untuk mengingat sumber sebenarnya dari pengabdian kita. Dengan menyoroti jebakan dan konsekuensi dari ibadah yang salah arah ini, kami berharap dapat mendorong pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya hanya menyembah Tuhan. Mari kita berjuang untuk mencapai kejernihan spiritual dan tetap berpijak pada iman kita, menyadari bahwa pemenuhan dan bimbingan sejati hanya dapat ditemukan dalam ibadah kepada Tuhan.

About the Author

Keindahanmu akan kuabadikan disetiap karyaku.

Post a Comment

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.